MAKASSAR–Sektor logistik, yang mencakup transportasi dan pergudangan, diprediksi akan tumbuh sebesar 9,18 persen di tahun 2020. Menurun dari pertumbuhan sektor tersebut di tahun ini (2019) yang sebesar 11,56 persen. Demikian menurut Setijadi, Chairman Supply Chain Indonesia(SCI) dalam rilisnya.

Perkembangan sektor logistik Indonesia dipengaruhi berbagai faktor, yaitu jumlah penduduk yang besar yakni sekitar 267 juta jiwa, tingkat pertumbuhan ekonomi , wilayah yang luas sekitar 1,9 juta km2, bentuk geografis kepulauan, serta keragaman komoditas dan budaya.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), kontribusi lapangan usaha sektor logistik terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II/ 2019 adalah sebesar Rp 220,6 triliun atau 5,57 persen dari PDB yang bernilai Rp 3.963,5 triliun.

Berdasarkan analisis SCI, sektor logistik sepanjang tahun 2019 diprediksi tumbuh sebesar 11,56 persen menjadi Rp889,4 triliun, dan pada tahun 2020 tumbuh sebesar 9,18 persen dengan nilai Rp 971 triliun. Darinya, subsektor transportasi akan tumbuh sebesar 8,97 persen (Rp 806,8 triliun) dan subsektor pergudangan tumbuh sebesar 9.8 persen (Rp 161,9 triliun).

Setiadji membeberkan,tantangan sektor logistik Indonesia termasuk pada tahun 2020 antara lain kebutuhan penanganan terhadap barang kebutuhan pokok yang sebagian besar komoditasnya bersifat perishable, musiman, dan rantai distribusi yang panjang. Selanjutnya adalah ketersebaran produksi dan skala ekonomi, serta kontinuitas, kualitas, dan ketertelusuran yang kurang terjamin

Tantangan lainnya adalah integrasi para pelaku usaha dan pihak terkait, infrastruktur belum memadai, serta data dan sistem informasi logistik yang belum terintegrasi. (*)