Multi Logistik Indonesia - Leading In Services



Wabah Virus Corona Guncang Bisnis Logistik
18 Mar

Baca Juga: Pelaku Logistik Dorong Pemerintah Buat Sistem Distribusi Baru

MAKASSAR– Wabah virus corona yang berasal dari Wuhan, Tiongkok kini semakin luas hingga ke beberapa negara. Kondisi tersebut ikut mengguncang bisnis logistik tanah air. Penyebabnya karena kebijakan Kementerian Perhubungan menghentikan sementara penerbangan dari dan ke Tiongkok.
Pemberhentian itu berlaku hingga waktu yang belum ditentukan sebagai antisipasi penyebaran virus corona. Praktis, hal ini berdampak negatif terhadap arus barang ekspor dan impor Indonesia dengan Tiongkok.

Menurut Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Zaldi Ilham Masita, sejak akses penerbangan dari dan ke Tiongkok diputus sementara, maka telah terjadi penurunan ekspor lewat jalur udara hingga 40%.

“Dampak virus corona ini tentu cukup berat untuk ekspor kita bisa sampai (menurun) 30%-40%,” ujar Zaldi.

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Umum DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi, menurutnya sejak diberhentikannya penerbangan dari dan ke China, segala kegiatan pengusaha logistik ikut terdampak.

“Untuk air freight (udara) sudah dipastikan terkena dampaknya karena berhenti penerbangan, sebab hampir 85% angkutan udara mempergunakan pesawat penumpang (kargo), tapi khan pemerintah memberhentikan semua penerbangan termasuk freighter,” ungkap Yukki.

Kekhawatiran juga dirasakan pengusaha logistik di Sulsel. Padaruddin, Owner PT Multi Logistik Indonesia yang berpusat di Makassar menuturkan, pembatalan route penerbangan khususnya jalur international berdampak secara langsung terhadap kegiatan pengiriman cargo baik ekspor maupun impor.

Selain itu, penundaan project khususnya yang menggunakan perangkat material dari luar negeri termasuk kebutuhan tenaga ahli mempengaruhi proses distribusi barang.

“Prinsipnya arus barang ikut melambat bahkan tertunda akibat wabah virus corona sangat mengganggu kegiatan bisnis logistik. Berapa persen penurunannya, belum ada data break tetapi cukup signifikan,” imbuh Padaruddin.

Baca Juga :  Infrastruktur Picu Pertumbuhan Angkutan Logistik
 

Comments are closed.