Multi Logistik Indonesia - Leading In Services



ALFI Sebut Pengusaha Logistik Tahan Banting
21 May

Baca Juga: Pengusaha Logistik Keluhkan Solar Subsidi Langka

MAKASSAR–Pengusaha logistik nusantara mengaku tak lagi kaget terhadap dampak negatif akibat penyebaran virus corona (Covid-19), baik di Indonesia maupun dunia.

Sekjen Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Akbar Djohan mengatakan, pengusaha sektor logistik adalah pengusaha yang tahan banting. Bagaimana tidak, sektor logistik memang sangat rentan terhadap perubahan aturan. Di Indonesia sendiri, sebut Akbar, sejak dahulu memang sudah ada banyak aturan yang menyerempet sektor logistik.

Sebut saja aturan soal anti truk obesitas atau Over Dimension Over Loading (ODOL). Belum lagi hal-hal lain seperti tarif jasa pelabuhan hingga urusan perpajakan.

“Dari 2018 ke 2019 penekanan penurunan size bisnis sudah terasa, perlambatan ekonomi sudah sangat kuat tekanannya terhadap industri logistik. Belum lagi ditambah virus Corona,” ujar Akbar.

Melihat situasi ke depan, lanjut Akbar, para pengusaha industri logistik tentu sudah memiliki strategi khusus untuk lawan imbas virus corona. Ia pun menyebut telah melakukan sosialisasi terhadap para anggota asosiasi untuk merubah skema bisnis dari yang semula berwawasan internasional untuk fokus pada domestik market saja.

“Makanya kami dari asosiasi selalu mendorong teman-teman di logistik untuk fokus di domestik. Memperkuat konektifitas domestik dan mendorong pemerintah untuk melakukan pembangunan kawasan-kawasan ekonomi khusus, agar ada two way traffic logistik. Disparitas menurun dan biaya cost logistik juga selalu menurun,” jelasnya.

Disisi lain, Akbar juga meminta agar ego sektoral di tubuh pemerintah yang saat ini dianggap masih terasa kuat, bisa diredam demi kebangkitan industri di tanah air.

“Karena risk manajemen-nya provinsi Jawa Barat sendiri, DKI sendiri. Kalau bicara risk manajemen nasional, ini harus segera dihilangkan, harus segera dikurangi,” pungkasnya.

Baca Juga :  Multi Logistik Perkuat Angkutan Sembako dan Obat-obatan.
 

Comments are closed.